Weakeenndddd!! yeaahhh…..!
Berawal dari ide iseng yang
seketika mampir, kami memplaningkan
untuk survey gedung di minggu yang
cerah ini. Bermodalkan nekat dan muka tembok, kami me”nyantroni” satu persatu
tempat tujuan. Here we go......
:D
Masjid As Sahara
Kantor Walikota Jakarta Barat
Masjid As Sahara
Kantor Walikota Jakarta Barat
DAMN I Love this place! Dari awal masuk
ke lokasi aja kami udah takjub dengan bangunan berlapis marmer yang memberikan
kesan kokoh dan bersih ini. Belum lagi tempat parkir mobil yang luaaasss banget
mampu menambah kesan mewah tempat ini.
Seturunnya dari mobil, kami langsung menuju aula bawah Masjid yang sempat ditunjukkan oleh dua satpam didepan. Keadaan siang ini cukup lengang terbilang sepi, mengingat hari ini bukanlah hari kerja. Namun terlihat kesibukan diaula masjid oleh beberapa petugas yang sedang membersihkan remah-remah dekorasi resepsi pernikahan semalam. Alhasil kami tidak bisa melangkah jauh ke dalam aula, karena sedang banjir air dari selang-selang petugas kebersihan. Tapi disini kami tetap dapat memberikan penilaian, bahwa aula yang berada tepat di bawah Masjid As Sahara ini mampu memberikann kesan cukup luas dan adem mengingat jarak ke dinding atasnya cukup tinggi, jadi udaraudara bebas berkeliaran masuk. Tak puas sampai disitu, kami beranjak menaiki anak-anak tangga kecil yang terbilang cukup banyak itu untuk “kepo”in masjid diatas. Sayang terkunci L hemmm… Sempat mengintip melalui celah pintu kaca, kesan luas dan adem kami sematkan kembali untuk ruangan di dalam masjid ini. hehehe..
Tingginya
bangunan masjid ditambah lagi dengan sepoian angin, memaksa aku untuk
memendarkan mata untuk melihat bangunan sekitar komplek walikota ini, bersih
dan tertata rapih. Lalu seketika terlintas, bagaimana cara para sesepuh yang
ingin menghadiri akad di masjid ini? mengingat buanyakkknya anak-anak tangga
yang harus dilewati L
Tersadar dari
lamunan, aku melihat si mass sedang mendatangi dua petugas keamanan yang sedang
ngadem dibawah rindangnya pohon. Mungkin si mass nyerah setelah berkeliling
bangunan ini dan belum berhasil juga menemui pihak pengelola gedung. Sembari
menghampiri mereka, aku mengikuti arah obrolan. Dari sumber yang belum pasti
setidaknya kami mempunyai sedikit gambaran bahwa gedung ini berkapasitas hingga
seribu orang, dengan harga sewa berkisar antara 3,5 sampai dengan 4 juta
rupiah. Tempat parkir yang sangat luas, sehingga mampu menampung puluhan hingga
ratusan kendaraan. Akses ke lokasi pun terbilang cukup mudah, mengingat
dekatnya dengan pintu tol. Namun sayang, ternyata memang tidak ada lift kecil,
atau jalan kursi roda untuk mencapai Masjid yang terletak dilantai dua ini.
hikss hikss… Minimnya informasi yang diperoleh memaksa kami untuk kembali
mendatangi tempat ini untuk bertemu dengan sang pengelola gedung di hari jam
kerja. Fiiuuuhhhh…….
It’s soo
beautiful!! Well, siapa sih yang ga kenal dengan bangunan masjid indah yang
berdiri adem di tengah pusat perbelanjaan ibu kota ini. Bangunan yang identik
dengan pilar-pilar segitiga biru ini, mampu membuat siapapun yang memandangnya
dibuat betah berlama-lama menikmati arsitektur indahnya. Berlokasi di Jakarta
Selatan, dengan diapit dua mall besar PIM 1 & PIM 2, juga pusat
perbelanjaan lainnya, menambah daya tarik bangunan Masjid biru ini. Tanpa pikir
panjang, si mass menepi dan memasuki halaman parkir Masjid Pondok Indah tepat
sesaat setelah adzan Ashar berkumandang.
Dengan membayar
entry parkir di depan sebesar Rp 2.500,- sekali masuk, kami mencari lahan
parkir yang notabene… tidak terlalu luas alias sempit L. Kalau dihitung-hitung, lahan
parkir disini gak lebih dari seperempatnya lahan parkir yang ada dikantor
walikota jakarta barat. Pun kami turun dan mulai memasuki penataran masjid di
dalam. Sembari menunggu si mass yang akan menunaikan ibadah sholat Ashar, aku
berkeliling masjid untuk mencari beberapa informasi yang dapat dijadikan
pegangan. Tak lama aku bertemu dengan ibu-ibu petugas kebersihan yang sedang
duduk-duduk diselasela aktivitasnya. “Mau nikah ya, neng? Kalau mau cari
informasi, coba aja samperin pengelola gedungnya disitu neng (sambil nunjuk
tangga kebawah yang terletak persis disamping kiri tangga masuk masjid).
Orangnya ada ko neng, tapi lagi sibuk kayaknya, maklum selepas ashar ini ada
yang mau akad dilanjut malemnya resepsi,” cerocos si ibu ramah, tanpa aku perlu
banyak tanya. Hihihiii J
Beberapa saat
kemudian, si mass nyamperin dengan mempelihatkan foto suasana di dalam masjid
yang sempat iia abadikan dengan kamera ponselnya. “Adeeeemmm” itulah kesan yang
kami dapat mengingat luasnya area dalam masjid. Belum lagi ditambah tingginya
atap yang dihias dengan lampu-lampu kecil cantik khas arsitektur bangunan ini,
juga tidak adanya sekat baik itu kaca maupun dinding di masjid yang terletak
dilantai dua ini.
Sempat
melihat-lihat sembari mengambil gambar ruang serba guna di lantai bawah, kami
duduk di ruang tamu pengelola yang saat itu terlihat sedang melayani tamunya. Selagi
jalan di koridornya, kami sempat melihat ketegangan dari calon pengantin pria
dan wanita beserta keluarganya yang terletak berhadap-hadapan dengan ruang
pengelola masjid ini. Setelah menunggu cukup lama, kami masuk kedalam ruang
pengelola yang saat itu sedang dijaga oleh Bapak Rohman.
Ramah dan welcome.. itulah kesan pertama kami
terhadap Pak Rohman. Beliau memberikan banyak informasi dan mau sabar menjawab
bulir-bulir pertanyaan kami. Belum lagi beliau memberikan mini booklet mengenai “Ketentuan Penggunaan Ruang Serba Guna” yang
super rinci, sesaat selang kami masuk ke ruangan. Sembari mengobrol, Pak Rohman
juga mempelihatkan album foto besar yang berisikan abadian akad dan
resepsi-resepsi sebelumnya.
Infaq penggunaan
ruangan untuk Akad Nikah dan Resepsi di hari Sabtu-Minggu (Siang) dikenakan
biaya Rp 8.950.000,- sedangkan untuk (Malam) dikenakan biaya Rp. 9.250.000,-
dengan DP sebelumnya sebesar Rp 1.000.000,- dan 2 minggu setelah pendaftaran
sudah harus melunasi sebesar 50% dari infaq penggunaan ruangan (dikurangi uang
pendaftaran).
Kapasitas gedung
sebanyak 1000 orang dengan area parkir yang dapat dialihkan ke Ranch Market
sebelah jika dianggap belum memadai. J